Minggu, 23 Oktober 2016

OMG!! FILM SNOWDEN MENGAJARKAN KITA UNTUK BERHATI HATI DENGAN SMARTPHONE KITA!! (WARNING!! SPY PHONE ITS REAL)

Hai the Winners..sudahkah menonton film SNOWDEN ?,yang pada saat ini masih bertengger di bioskop Indonesia, tahu kah kamu film SNOWDEN merupakan based on true story dari legenda Edward Snowden,siapakah Edward Snowden itu?. Dan mengapa dia merupakan orang yang paling banyak dicari di seluruh dunia?. yuk kita ikuti artikel menarik ini..

Di dalam film SNOWDEN kita diperlihatkan bagaimana kekuasaan Pemerintah dalam meng eksporasi seluruh masyarakatnya dalam mengintai setiap gerak gerik seluruh masyarakat dengan menyadapkan smartphone mereka. kejadian itu mungkin sudah terjadi sejak lama,bahkan saat ini masih digunakan. sebelum kita lebih mendalam membahas artikel, saya kasi cuplikan trailer dari SNOWDEN




SIAPAKAH EDWARD SNOWDEN?
Edward Snowden adalah seorang programmer komputer asal Amerika Serikat yang pernah bekerja di Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency (NSA). Fokusnya adalah mengungkap program pengawasan global. Setelah tidak bekerja di NSA dia lalu membocorkan ribuan dokumen rahasia NSA kepada para jurnalis, diantaranya adalah Glenn Greenwald, Laura Poitras dan Ewen MacAskill. Dia menjadi pusat perhatian dunia internasional ketika terbit berita di The Guardian dan The Washington Post yang berdasarkan pada data yang dia kemukakan.

Nah, berikut ini adalah fakta tentang Edward Snowden yang mungkin kamu ingin tahu:

1. Terpilih sebagai Person of the Year 2013 versi The Guardian.

2. Ia langsung memiliki pengikut lebih dari 150 ribu dalam satu jam setelah membuka akun

Dan hanya dalam 24 jam setelah membuka akun Twitter pada 29 September 2015 dia memiliki 1 juta pengikut, meskipun dia hanya mengikuti NSA.

3. Bergaji USD 300.000 (Rp 3,9 miliar) dalam satu tahun.

4. Tidak selesai S1 di Maryland, namun dia diterima untuk belajar materi perkuliahan S2 di University of Liverpool.

5. Dikenal sebagai seorang yang tertutup

Selama tinggal di Hawaii, Snowden menampakkan perilaku enggan berinteraksi. Meskipun mendapat sapaan dari tetangganya dia hanya terus berjalan terburu-buru dan sibuk dengan urusan sendiri.

Bintang (500) Days of Summer itu memerankan sang pembocor rahasia AS dalam film yang tayang tengah September ini. Ia menjadi Snowden sejak dilatih militer sampai direkrut NSA, menjadi pembocor rahasia, dan pindah ke ekstradisi Rusia.

Film yang juga dibintangi Shailene Woodley sebagai kekasih Snowden itu baru tayang secara midnight di Indonesia. Tapi di beberapa negara itu sudah lebih dahulu ditonton. Salah satunya oleh Chris Inglis, mantan Deputi Direktur NSA.

Inglis termasuk orang penting dalam kehidupan Snowden. Di film bisa ditonton bahwa Snowden diminta oleh Deputi Direktur NSA untuk memimpin sebuah proyek penting di Hawaii. Di kehidupan nyata, Inglis lah orang yang memerintah itu.

Saat Snowden di NSA, ia adalah Deputi Direkturnya. Kini ia sudah tak menjabat.

Namun saat diwawancara, Inglis mengatakan ia tak pernah bertemu Snowden. Menurutnya, meminta kontraktor seperti Snowden untuk memegang proyek sebesar itu di Hawaii sebenarnya tidak masuk akal, bahkan cenderung gila.

“Sangat tidak masuk akal. Untuk berbagai alasan,” katanya pada NPR, seperti dikutip dari Independent. “Bahwa seorang deputi direktur sampai menjangkau kontraktor—yang mungkin saja penting tapi di fungsi rendahan—dan meminta mereka melakukan aktivitas seperti Jason Bourne? Itu jelas di luar kewajaran.”

Rekaan itu hanya ada dalam film, yang menyebut dirinya 'dramatisasi dari kejadian sebenarnya' alih-alih dokumenter atau fiksi yang diinspirasi dari kejadian nyata.

Tapi bahkan ‘dramatisasi’ pun bagi Inglis masih terlalu berlebihan. “Dramatisasi bagi saya adalah Anda memberi tambahan sesekali ke poin yang [sudah] jelas.” Misalnya, ia mencontohkan, membawa musisi untuk menambah musik latar.

“Tapi [dramatisasi itu] Anda tidak mengisahkan cerita yang fiksi,” imbuhnya tegas.

Ditanya lebih lanjut soal bagian mana yang menurutnya fiksi, selain permintaan Deputi Direktur NSA terhadap Snowden, Inglis memutar mata seperti sedang kesal. Ia lalu menyebut, salah satunya saat sang musuh AS menyelesaikan tesnya.

Dalam film dikisahkan, untuk tes CIA itu Snowden hanya membutuhkan waktu 38 menit, sementara orang-orang lain rata-rata menyelesaikannya dalam lima jam.

“Jelas dia orang yang cerdas,” kata Inglis. “Tapi NSA punya kebiasaan untuk merekrut orang-orang pintar. Sangat pintar. Juga yang berprinsip. Jadi jelas dia yang terdahulu, diketahui bahwa dia bukan yang terakhir.”

Pihak film Snowden belum berkomentar terhadap pendapat dari NSA itu. 

sumber (http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160928150250-220-161831/nsa-anggap-film-snowden-tidak-masuk-akal/)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar